Senin, 30 Desember 2013

Mengenai Pertanian dan Obat Herbal Dari Tumbuh-tumbuhan

Contoh Artikel Mengenai Pertanian dan Obat Herbal Dari Tumbuh-tumbuhan

Contoh Artikel Mengenai Pertanian, hai bertemu lagi dengan saya dengan informasi terbaru yaitu Contoh Artikel Mengenai pertanian, entah kenapa saya tertarik untuk membahas mengenai pertanianm terutama pertanian yan ada diindonesia saat ini karena saat ini bahan pokok diindonesia terus beranjak naik sehingga menyulitkan untuk rakyat kecil membeli bahan baku.
Sedangkan Pertanian diindonesia ini sangat lah maju, indonesia mempunyai lahan pertania yang sangat luas dan beragam, sudah seharusnya indonesia mampu mencukupi kebutuhan rakyat nya di bidang pertanian, seperti beras, sayuran, buah-buahan dan lain lain yang dibutuhkan dapur.
Untuk artikel kali ini saya akan berbagi info mengenai bagaimana cara bertani, memupuk agar hasilnya sesasui yang diinginkan atau malah bisa lebih,

Yang pertama yaitu
1. Temu Hitam

Temu hitam merupakan tumbuhan semak, batang berwarna hijau dan agak lunak karena merupakan batang semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, panjang batang kurang lebih 50 cm, dan tinggi tumbuhan dapat mencapai 2 meter.

Temu hitam merupakan tumbuhan yang dapat hidup secara liar di hutan-hutan jati, terutama di Pulau Jawa dari ketinggian 400-1.750 meter di atas permukaan laut dan tumbuhan ini menyukai tanah subur. Daunnya berbentuk lanset lebar dengan helaian daun yang tipis, warna daun hijau sampai coklat keunguan agak gelap. Bunga keluar dari ketiak daun atau samping batang. Bunga tertutup oleh 2-3 pelepah, panjang batang bunga 20-50 cm dan mahkota bunga berwarna krem sampai merah jambu.
Tumbuhan ini menghasilkan rimpang berukuran besar, bercabang merata dan merupakan umbi batang.

Temu hitam memiliki nama yang berbeda pada tiap daerah asalnya: Jawa temu ireng (Jawa), koneng hideung (Sunda), temo erang (Madura); Sumatera : temu item, temu erang (Melayu), temu hitam (Minangkabau); Sulawesi : temu lotong (Bugis), temu leteng (Makassar); Nusa Tenggara : temu ireng (Bali).

Khasiat temu hitam antara lain:
* menyuburkan kandungan
* cacingan
* ambeien
* nyeri haid
* peranakan turun
* membersihkan darah setelah melahirkan
* batuk
* meningkatkan stamina
* menambah nafsu makan
* air kemih mngandung darah
* menetralkan racun dalam tubuh
* penyakit kulit misalnya koreng, kudis, borok
* asma
* sariawan
* dan lain-lain

Pemanfaatan temu hitam untuk mencegah dan mengatasi gangguan:

Menyuburkan kandungan:
25 Gram temu hitam, 25 gram temu giring, 20 gram kencur direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum.

Nyeri Haid:
25 Gram temu hitam, 20 gram kencur, 20 gram kunyit, 2 ruas asam jawa direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum selagi hangat.
Membersihkan darah setelah melahirkan:
25 Gram temu direbus dengan air secukupnya hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat.

Batuk:
25 Gram temu hitam, 5 gr jinten, 25 gram kencur, 5 gram pulosari, 5 gram adas, dan airnya diminum.

Menetralkan racun dalam tubuh:
25 Gram temu hitam, 30 gram takokak direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat.

Cacingan:
25 Gram temu hitam, 15 gram bangle, 5 lembar daun sirih, 5 butir biji ketumbar, 4 gram biji pinang lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum.
Lakukanlah secara teratur sesuai anjuran 2 kali sehari. Sedang untuk penyakit yang berat disarankan tetap berkonsultasi ke dokter.

[Prof HM Hembing Wijayakusuma, ahli pengobatan trasidional dan akupunktur,
Ketua Umum Perhimpunan Pengobat Tradisional & Akupunktur se-Indonesia (Hiptri)

Yang Kedua adalah
2. Tempuyung

Tempuyung lebih sering dilihat sebagai tanaman penghijau halaman. Memang, ada pula yang memanfaatnya sebagai lalapan, meski rasanya sedikit pahit. Tapi lebih dari itu, tempuyung juga dikenal dapat membantu menurunkan tekanan darah dan alternatif penghancur batu ginjal.

Tempuyung yang nama latinnya Sonchus arvenshis L. dan termasuk ke dalam famili tumbuhan compositae ini biasa tumbuh di tempat-tempat yang terlindung. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi itu terpusar membentuk lekukan dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling.

Daun berombak memeluk batang inilah yang dipercaya memiliki efek farmakologis. Di antaranya: menghilangkan rasa panas dan racun, diuretik (peluruh kencing), penghancurkan batu ginjal dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Secara fisik, tanaman ini memiliki rasa pahit dan bersifat mendinginkan. Pada prinsipnya, semua bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan. Tapi yang paling sering adalah bagian daunnya. Tumbuhan ini dikenal sebagai herba semusim dengan tinggi bisa mencapai 2 meter, tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung, seperti di tebing, tepi saluran air, di sela-sela batu, dan tumbuh pada daerah dengan ketinggian 50 - 1.650 meter dari permukaan laut.

Penelitian Sarjito,
Daun tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat dengan kandungan kimia saponin, flavonoida, politenol, alfa-lactucerol, beta-lactucerol, manitol, inositol, silika, kalium, taraksasterol. Hasil penelitian yang dilakukan oleh almarhum Prof. Dr. Sarjito dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta menunjukkan, kandungan kalium dalam tempuyung dapat membantu menghancurkan batu ginjal.

Penelitian itu dilakukan Prof. Sarjito dengan merendam batu ginjal seseorang dalam rebusan daun tempuyung pada suhu kamar dan pada suhu 30-35 derajat celsius. Bahan percobaan tadi ada yang digoyang seperti gerakan tubuh manusia, ada pula yang tidak. Setelah itu batu ditimbang dan kalsium dalam larutan diukur secara kimia. Hasilnya, semua batu ginjal berkurang bobotnya.

Sarjito juga meneliti daya penghancuran batu ginjal manusia dengan melakukan pemeriksaan kristal dalam air seni dan dengan menggunakan sinar rontgen. Hasilnya diketahui, tempuyung dapat menghancurkan batu ginjal. Sayangnya, sampai sekarang belum diketahui senyawa yang melarutkan atau menghancurkan batu ginjal. Tapi hasil penelitian lain membuktikan, kandungan kalium inilah yang berperan dalam penghancuran batu ginjal.
Di dalam daun tempuyung itu terkandung kalium berkadar cukup tinggi. Kehadiran kalium ini membuat batu ginjal, berupa kalsium karbonat, tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Hingga akhirnya endapan batu ginjal itu larut dan hanyut keluar bersama urine.

Tempuyung juga punya nama beragam di tiap-tiap daerah. Di Jawa sering disebut galing, jombang, jombang lalakina, lempung, lampenas, rayana (Sunda), tempuyung (Jawa Tengah). Cara perbanyakan tanaman ini menggunakan biji. Pemeliharaannya juga mudah, seperti halnya tanaman lain, Cuma butuh cukup air untuk menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk kandang. Tertarik untuk menanam dan memanfaatkannya sebagai tanaman obat?

Aneka Ragam Kegunaan Tempuyung
Dalam pengunaan, tempuyung dapat diramu sebagai bahan tunggal maupun dicampur dengan berbagai tanaman obat lain. Prinsipnya, menurut Ir. Winarto, ahli tanaman obat dari klinik Karyasari, penggunaan tempuyung sebagai ramuan harus dilandasi pengertian bahwa sifatnya hanya membantu mengurangi derita suatu penyakit tertentu. Meski tidak menutup kemungkinan penggunaan dalam jangka waktu lama khasiatnya bisa maksimal.

Dasar pemakaian:
Secara umum pemakaian tempuyung dimanfaatkan untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan memakannya langsung sebagai lalap, minuman dengan memanfaatkan rebusan air daunnya dan menggunakan sebagai ramuan dengan ditambahankan bahan tertentu.
- Sebagai lalapan:

Anda bisa mengambil sekitar lima lembar atau lebih daun tempuyung segar. Setelah dicuci, daun diasapkan sebentar, kemudian dimakan sekali habis sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali.
- Sebagai jamu rebusan:

Ambilah dua lembar daun tempuyung kering disedu dengan air satu gelas minum seperti membuat teh. Air seduhan inilah yang diminum sebagai obat. Dalam sehari kita bisa meminumnya sebanyak tiga kali, sampai batu ginjal hilang.

Ramuan-ramuan lain
Mastitis

Bahan: 15 gram tempuyung 2 gelas air Tambahkan madu secukupnya untuk mengurangi rasa pahit. Cara pembuatan: Rebus daun tempuyung hingga airnya menjadi satu gelas., cara pemakaian tambahkan madu dan diminum selagi hangat

Bisul
Bahan: Batang dan daun tempuyung 5 hingga 10 lembar Air bersih secukupnya

Cara pembuatan: Daun dan batang dicuci bersih, kemudian ditumbuk atau digiling halus dan diperas untuk diambil air perasannya. Cara pemakaian: Air perasannya dioleskan ke tempat yang sakit

Kandung kencing dan batu empedu
Bahan: 5 lembar daun tempuyung parutan kelapa secukupnya

Cara pembuatan: Setelah dicuci lalu diasapkan sebentar dan kemudian dicampur dengan parutan kepala seperti halnya membuat urap, cara pemakaian: dimakan bersama nasi sebagai lalapan dan dapat dikonsumsi 3 kali sehari
Darah tinggi

Bahan: 5-8 lembar daun tempuyung parutan kelapa secukupnya Belimbing wuluh secukupnya sebagai campuran
Cara pembuatan: Daun tempuyung dicuci lalu diasapkan dan kemudian dicampur dengan parutan kepala. Belimbingnya dapat dipotong kecil-kecil untuk campuran lalapan, cara pemakaian: Dimakan sebagai campuran nasi untuk lalapan dan bisa dikonsumsi 3 kali sehari
Kegemukan (obesitas).

Bahan: Daun Tempuyung 4 lembar Air 100 ml Cara Pembuatan: direbus hingga mendidih. Cara pemakaian: Diminum untuk sekali. Dianjurkan selama 21 hari
Batu ginjal

- 250 gram daun tempuyung kering ditambah air 250 cc air digodok untuk diminum

- 5 lembar daun tempuyung segar, 5 lembar daun alpukat, 5 lembar daun sawi, 2 jari gula aren


- Bahan dicuci bersih sebelum digodok dengan 3 gelar air sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum tiga kali, masing-masing 3/4 gelas.


- 5 lembar daun tempuyung, 6 buah jagung muda, 3 jari gula aren, dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya.Kemudian digodok dengan air tiga gelas hingga tersisa 2 1/4 gelas untuk diminum tiga kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

Nah itu tadi 2 bahasan mengenai pertanian, tumbuhan untuk obat yang berkhasiat, obat herbal biasanya didapat dari beberapa tumbuhan yang ada disekitar kita, dan memang biasanya obat herbal lebih mujarab untuk menyembuhkan suatu penyakit, so silahkan pilih obat herbal saja sebagai alternatif.

Daftar Tanaman Obat Indonesia


Daftar Tanaman Obat Indonesia Data tervalidasi oleh Tim CoData Indonesia pada tahun 2000  
 
A
Adas
Adem Ati
Ajeran
Akar Manis
Akar Wangi
Alang Alang
Alpokat
Andong
Angsana
Anting-anting
Anyang Anyang
Apel
Aren
Asam Jawa
Awar Awar

B
Bandotan
Bangle
Baru Cina
Bawang Merah
Bawang Putih
Bayam
Bayam Duri
Belimbing Asam
Belimbing Manis
Belimbing wuluh
Beluntas
Benalu
Beringin
Bidara Laut
Bidara Upas
Biduri
Bligu
Blustru
Boroco
Brojo Lintang
Brokoli
Brotowali
Buah Makasar
Buah Nona
Buncis
Bunga Kenop
Bunga Matahari
Bunga Pagoda
Bunga Pukul Delapan
Bunga Tasbih
Bungli
Bungur
Bungur Kecil
Buni

C
Cabai Merah
Cabai Rawit
Cabe Jawa
Cakar Ayam
Calingcing
Ceguk
Cempaka Kuning
Cempaka Putih
Cendana
Cengkeh
Ceremai
Cincau
Ciplukan

D
Dadap Ayam
Dadap Serep
Dandang Gendis
Daruju
Daun Dewa
Daun duduk
Daun Encok
Daun Jintan
Daun Kentut
Daun Madu
Daun Sendok
Daun Senna
Daun Ungu
Delima

E
Ekor Kucing
Enau

G
Gadung
Gambir
Gandarusa
Gendola
Genje
Ginjean
Greges Otot
Gude

H
Halia

I
Iler
Inggu

J
Jagung
Jahe
Jamblang
Jambu Biji
Jambu Monyet
Jamur Kayu
Jarak
Jarak Bali
Jarak Ulung
Jarong
Jati Belanda
Jayanti
Jengger Ayam
Jeruk Nipis
Jeruk Purut
Jintan Putih
Jintan/Ajeran
Johar
Jombang
Jung Rabab

K
Kacapiring
Kaki Kuda
Kaktus Pakis Giwang
Kamboja
Kapas
Kapasan
Kapulaga
Kastuba
Katu
Kayu Manis (padang)
Kayu Putih
Kecubung
Kecubung Gunung
Kedelai
Keji Beling
Kelapa
Kelingkit Taiwan
Kelor
Kembang Bokor
Kembang Bugang
Kembang Coklat
Kembang Kertas
Kembang Pukul Empat
Kembang Sepatu Sungsang
Kembang Sore
Kembang Sungsang
Kemuning
Kenanga
Kencur
Ketepeng Cina
Ketepeng Kecil
Ketimun
Ki Tolod
Klabet
Kol Banda
Kompri
Kubis
Kubis Bunga
Kucing Kucingan
Kumis Kucing
Kunci Pepet
Kunyit
Kwalot

L
Lada
Landep
Landik
Legundi
Lempuyang Gajah
Lempuyang Wangi
Lengkuas
Lenglengan
Lidah Buaya
Lidah Ular
Lobak

M
Mahkota Dewa
Mahoni
Mamang Besar
Manggis
Mangkokan
Melati
Mengkudu
Meniran
Mimba
Mindi Kecil
Mondokaki
Murbei

N
Nampu
Nanas
Nanas Kerang
Ngokilo
Nona Makan Sirih

P
Pacar Air
Pacar Cina
Padi
Pala
Pandan Wangi
Pare
Patah Tulang
Patikan Cina
Patikan Kerbau
Pecut Kuda
Pecut Kuda
Pegagan
Pepaya
Permot
Petai Cina
Pinang
Pisang
Pohon Merah
Portulaka
Poslen
Prasman
Pulai
Pule Pandak
Pulutan
Putri Malu

R
Rambutan
Rincik Bumi
Rumput Mutiara

S
Saga
Salam
Salvia
Sambang Darah
Sambang Getih
Sambiloto
Sambung Nyawa
Sangitan
Sangketan
Sawi Langit
Sawi Tanah
Secang
Seledri
Semanggi Gunung
Semangka
Sembung
Senggani
Sengugu
Sereh
Sesuru
Siantan
Sidaguri
Sirih
Sirsak
Sisik Naga
Som Jawa
Sosor Bebek
Srigading
Srikaya

T
Tahi Kotok
Tanduk Rusa
Tapak Dara
Tapak Kuda
Tapak Liman
Tasbeh
Tebu
Teh
Tembelekan
Tempuyung
Temu Hitam
Temu Kunci
Temu Putih
Temu Putri
Temulawak
Teratai
Teratai Kerdil
Tomat
Tunjung
Turi

U
Ubi Kayu
Urang-Aring

W
Waru
Wijaya kusuma
Wortel

Daftar Tanaman Obat Indonesia Data tervalidasi oleh Tim CoData Indonesia pada tahun 2000  
 
A
Adas
Adem Ati
Ajeran
Akar Manis
Akar Wangi
Alang Alang
Alpokat
Andong
Angsana
Anting-anting
Anyang Anyang
Apel
Aren
Asam Jawa
Awar Awar

B
Bandotan
Bangle
Baru Cina
Bawang Merah
Bawang Putih
Bayam
Bayam Duri
Belimbing Asam
Belimbing Manis
Belimbing wuluh
Beluntas
Benalu
Beringin
Bidara Laut
Bidara Upas
Biduri
Bligu
Blustru
Boroco
Brojo Lintang
Brokoli
Brotowali
Buah Makasar
Buah Nona
Buncis
Bunga Kenop
Bunga Matahari
Bunga Pagoda
Bunga Pukul Delapan
Bunga Tasbih
Bungli
Bungur
Bungur Kecil
Buni

C
Cabai Merah
Cabai Rawit
Cabe Jawa
Cakar Ayam
Calingcing
Ceguk
Cempaka Kuning
Cempaka Putih
Cendana
Cengkeh
Ceremai
Cincau
Ciplukan

D
Dadap Ayam
Dadap Serep
Dandang Gendis
Daruju
Daun Dewa
Daun duduk
Daun Encok
Daun Jintan
Daun Kentut
Daun Madu
Daun Sendok
Daun Senna
Daun Ungu
Delima

E
Ekor Kucing
Enau

G
Gadung
Gambir
Gandarusa
Gendola
Genje
Ginjean
Greges Otot
Gude

H
Halia

I
Iler
Inggu

J
Jagung
Jahe
Jamblang
Jambu Biji
Jambu Monyet
Jamur Kayu
Jarak
Jarak Bali
Jarak Ulung
Jarong
Jati Belanda
Jayanti
Jengger Ayam
Jeruk Nipis
Jeruk Purut
Jintan Putih
Jintan/Ajeran
Johar
Jombang
Jung Rabab

K
Kacapiring
Kaki Kuda
Kaktus Pakis Giwang
Kamboja
Kapas
Kapasan
Kapulaga
Kastuba
Katu
Kayu Manis (padang)
Kayu Putih
Kecubung
Kecubung Gunung
Kedelai
Keji Beling
Kelapa
Kelingkit Taiwan
Kelor
Kembang Bokor
Kembang Bugang
Kembang Coklat
Kembang Kertas
Kembang Pukul Empat
Kembang Sepatu Sungsang
Kembang Sore
Kembang Sungsang
Kemuning
Kenanga
Kencur
Ketepeng Cina
Ketepeng Kecil
Ketimun
Ki Tolod
Klabet
Kol Banda
Kompri
Kubis
Kubis Bunga
Kucing Kucingan
Kumis Kucing
Kunci Pepet
Kunyit
Kwalot

L
Lada
Landep
Landik
Legundi
Lempuyang Gajah
Lempuyang Wangi
Lengkuas
Lenglengan
Lidah Buaya
Lidah Ular
Lobak

M
Mahkota Dewa
Mahoni
Mamang Besar
Manggis
Mangkokan
Melati
Mengkudu
Meniran
Mimba
Mindi Kecil
Mondokaki
Murbei

N
Nampu
Nanas
Nanas Kerang
Ngokilo
Nona Makan Sirih

P
Pacar Air
Pacar Cina
Padi
Pala
Pandan Wangi
Pare
Patah Tulang
Patikan Cina
Patikan Kerbau
Pecut Kuda
Pecut Kuda
Pegagan
Pepaya
Permot
Petai Cina
Pinang
Pisang
Pohon Merah
Portulaka
Poslen
Prasman
Pulai
Pule Pandak
Pulutan
Putri Malu

R
Rambutan
Rincik Bumi
Rumput Mutiara

S
Saga
Salam
Salvia
Sambang Darah
Sambang Getih
Sambiloto
Sambung Nyawa
Sangitan
Sangketan
Sawi Langit
Sawi Tanah
Secang
Seledri
Semanggi Gunung
Semangka
Sembung
Senggani
Sengugu
Sereh
Sesuru
Siantan
Sidaguri
Sirih
Sirsak
Sisik Naga
Som Jawa
Sosor Bebek
Srigading
Srikaya

T
Tahi Kotok
Tanduk Rusa
Tapak Dara
Tapak Kuda
Tapak Liman
Tasbeh
Tebu
Teh
Tembelekan
Tempuyung
Temu Hitam
Temu Kunci
Temu Putih
Temu Putri
Temulawak
Teratai
Teratai Kerdil
Tomat
Tunjung
Turi

U
Ubi Kayu
Urang-Aring

W
Waru
Wijaya kusuma
Wortel

Di Balik Cerita Misteriusnya Bunga Wijaya Kusuma, Sang Midnight Lady…

Di Balik Cerita Misteriusnya Bunga Wijaya Kusuma, Sang Midnight Lady…


Andai saja ada seseorang yang pernah mengabadikan saat-saat mekarnya bunga ini di tengah malam, mungkin tidur hampir pagi tidak akan ku lakukan. Di dorong oleh rasa penasaran yang karena beberapa mitos yang berkembang di masyarakat tentang saat-saat ketika bunga ini akan mekar, membuatku berinisiatif untuk mengabadikan momen yang menurutku cukup langka ini. Berbekal dua buah kamera digital, akhirnya momen menegangkan ini bisa ku abadikan meski imbalannya adalah ngantuk yang teramat sangat.
Sang midnight lady atau Bunga wijayakusumah memang salah satu jenis bunga yang cukup unik karena hanya akan mekar pada saat tengah malam dan akan layu ketika pagi hari. Bunga yang termasuk jenis kaktus ini cukup terkenal di masyarakat, apalagi bagi mereka yang masih memegang mitos dan klenik. Karena menurut beberapa orang, bunga ini berbeda dari bunga yang lainnya. Bunganya akan semerbak mewangi ketika mekar.

Sang midnight lady
Sang midnight lady

Konon zaman dulu raja-raja di Indonesia yang akan naik tahta harus memetik bunga Wijaya Kusuma dalam keadaan mekar. Bunga Wijaya Kusuma hanya akan mekar sesaat dan waktunya pada malam hari saja. Biasanya bunga Wijaya Kusuma banyak tumbuh dikarang. Pulau Nusakambangan adalah salah satu tempat dimana bunga Wijaya Kusuma tumbuh, namun selain di pula Nusakambangan banyak pula terdapat di pulau Kepulauan Seribu, Karimunjawa, Madura dan Bali. Jika menilik asal dari bunga ini adalah dari daratan Amerika Selatan, yang kemudian menyebar ke Cina dan masuk ke Indonesia di jaman Majapahit. Ada salah satu mitos yang cukup terkenal yaitu “ jika bunga ini sedang berkembang, maka pemilik dari bunga ini akan mendapatkan rejeki yang berlebih “. Sehingga banyak masyarakat di pulau Jawa percaya bahwa siapa saja yang bisa melihat mekarnya bunga Wijaya Kusuma maka maka ia akan mendapatkan rejeki. “Bunga Wijaya Kusuma atau nama latinnya adalah Epiphyllum Anguliger berjenis kaktus, masuk pada divisi anthophita, bangsa opuntiales dan kelas dicotiledoneae. Terdapat sekitar 1.500 jenis (famili) dari kaktus. Tumbuhan kaktus bisa hidup subur pada daerah sedang hingga tropis.
Kebetulan sekali ketika pohon wijayakusumah milikku berbunga ada sedikit lebih rejeki di keluargaku. Bukan percaya dengan mitos tersebut, akan tetapi mungkin saja momennya tepat sehingga orang terkadang menganggap semua itu bawaan dari bunga ini. Astagfirullah…bukankah rejeki itu dari Tuhan YME?

Sang midnight lady
Sang midnight lady

Tepat jam 19:00 bbwi, kelopak bungaku sudah menampakan akan mekar karena bagian luarnya sudah terlihat agak sedikit terbuka. Yang menarik bunga Wijaya Kusuma hanya akan mekar di saat tengah malam saja dan hanya untuk beberapa saat, namun keesokan paginya bunga sudah layu kembali.
Jam 21:00 ketika mulai mekar
Jam 21:00 ketika mulai mekar
Tidak semua tanaman Wijaya Kusuma mudah berbunga, semuanya tergantung pada iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaannya. Akhirnya setelah menunggu hampir selama 4 jam lebih, hampir jam 24:00 barulah bungaku ini mekar dengan sempurna.
Jam 23:00 mulai mekar sempurna
Jam 23:00 mulai mekar sempurna

Jam 24:00 mekar sempurna
Jam 24:00 mekar sempurna

Ada perasaan tak karuan ketika menunggu bunga ini mekar, karena jujur saja harum yang dikeluarkan dari bunga ini cukup membuat bulu kuduk merinding. Wanginya tidak biasa, sehingga meskipun hanya beberapa saat terasa sekali wangi yang sedikit aneh.
Jam 07:00, Bungaku Layu
Jam 07:00, Bungaku Layu

Untung saja, meski percaya dengan hal gaib karena diriku seorang muslim akan tetapi karena kita manusia lebih mulia dari syaitan maka segala perasaan aneh ku tepis jauh-jauh. Meskipun perasaan bulu kuduk ini berdiri dan keringat dingin bercucuran tetap saja ku yakinkan untuk tetap mengabadikan momen terbaik ini. Semoga saja bunga-bunga ini akan mekar di saat aku pulang cuti besok…

Misteri Kembang Wijayakusuma dan Penobatan Raja Jawa

Misteri Kembang Wijayakusuma dan Penobatan Raja Jawa



Peristiwa terjadinya kembang Wijayakusuma pada jaman Prabu Aji Pramosa dari Kediri itu setelah bertahun-tahun menimbulkan kepercayaan bagi raja-raja di Surakarta dan Yogyakarta. Menurut cerita, setiap ada penobatan raja baik Susuhunan maupun Kesultanan, mengirim utusan 40 orang ke Nusakambangan untuk memetik kembang Wijayakusuma. Sebelum melakukan tugas pemetikan, para utusan itu melakukan ziarah ke makam-makam tokoh leluhur di sekitar Nusakambangan seperti pasarehan Adipati Banjaransari di Karangsuci, Adipati Wiling di Donan, Adipati Purbasari di Dhaunlumbung, Kyai Singalodra di Kebon Baru dan Panembahan Tlecer di Nusakambangan.

Tempat lain yang juga diziarahi yaitu pasarehan Kyai Ageng Wanakusuma di Gilirangan dan Kyai Khasan Besari di Gumelem (Banjarnegara). Selain ziarah atau nyekar, mereka melakukan tahlilan dan sedekah kepada fakir miskin. Malam berikutnya “nepi” (bermalam) di Masjid Sela. Masjid Sela adalah sebuah gua di pulau Nusakambangan yang menyerupai Masjid. 

Pemetikan kembang Wijayakusuma juga dilakukan pada masa pemerintahan Susuhunan Pakubuwono XI, yaitu saat Sunan Pakubuwono XI baru “jumenengan” (dinobatkan sebagai raja). Bahkan adat leluhur ini konon sudah dilakukan jauh sebelum itu. Menurut Babad Tanah Jawi, Adipati Anom, Sunan Amangkurat II pernah mengirim utusan untuk memetik kembang Wijayakusuma, yaitu setelah ia menobatkan dirinya sebagai raja Mataram menggantikan ayahandanya. Menurut seorang sejarawan Belanda H.J. de Graaf, peristiwa jumenengan tersebut dilaksanakan di pada tanggal 7 Juli 1677 dalam perjalanannya ke Batavia saat dikejar Trunojoyo. 

Menurut keterangan, cara memetik bunga Wijayakusuma tidak dengan tangan tetapi dengan cara gaib melalui samadi. Sebelumnya para utusan raja melakukan upacara “melabuh" (sedekah laut) di tengah laut dekat pulau Karang Bandung. Sebelum dipetik, pohon itu dibalut terlebih dahulu dengan cinde sampai ke atas. Dengan berpakaian serba putih utusan itu bersamadi di bawahnya, jika memang samadinya terkabul, kembang Wijayakusuma akan mekar dan mengeluarkan bau harum. Kemudian bunga itu jatuh dengan sendirinya ke dalam kendaga yang sudah dipersiapkan. Selanjutnya kembang tersebut dibawa para utusan ke Kraton untuk dihaturkan ke Sri Susuhunan / Sri Sultan. Penyerahan itu pun dilakukan dengan upacara tertentu, konon kembang itu dibuat sebagai rujak dan disantap raja yang hendak dinobatkan, dengan demikian raja dianggap syah dan dapat mewariskan tahta kerajaan kepada anak cucu serta keturunannya. Mithe tentang kembang Wijayakusuma ini sangat berpengaruh pada kehidupan nelayan di pantai selatan. 

Ada sejenis ikan yang mereka keramatkan yaitu ikan Dawah (dawah artinya jatuh). Ikan ini dianggap jelmaan dari daun pohon Wijayakusuma yang berjatuhan di laut. Para nelayan itu sangat berpantang memakan ikan Dawah, mereka takut mendapat bencana atau malapetaka. Umumnya mereka menolak rezeki Tuhan yang satu ini padahal dagingnya empuk dan rasanya lezat. Pengaruh Mithe ini juga melahirkan upacara budaya sedekah laut yang dilaksanakan setiap bulan Sura, mereka melarung rezekinya ke laut pantai selatan demikian raja dianggap syah dan dapat mewariskan tahta kerajaan kepada anak cucu serta keturunannya. Mithe tentang kembang Wijayakusuma ini sangat berpengaruh pada kehidupan nelayan di pantai selatan.

WIJAYAKUSUMA KERAMAT

Nama latinnya Pisonia Grandis var Silvestris, tanaman ini kurang dikenal oleh mayarakat luas. Yang paham umumnya ahli botani sama paranormal, bentuknya mirip kol banda (Pisonia Alba) yang biasa di tanam untuk tanaman hias. Bedanya, daun pucuk kol banda warnanya kuning cerah, sementara daun pucuk wijayakusuma tetap hijau seperti daun pada umumnya.

Tanaman wijayakusuma tingginga sekitar 3 meter bentuknya mirip bonsai. Menurut ahli K. Heyne, tanaman ini tingginya bisa mencapai 13 meter. Di Indonesia adanya di Kepulauan Seribu, Karimunjawa, pulau Puteran Madura, Bali, Ambon dan di Pulau Karang Bandung dekat pulau Nusakambangan. Di Bali dinamakan dag-dag see, di Ambon dinamakan sayur putih pulu. Yang bisa berbunga (mekar) cuma wijayakusuma Pisonia ini, yaitu yang ada pulau Karang Bandung Nusakambangan, Karimunjawa dan Bali, tapi jarang sekali.

Wijayakusuma punya bunga majemuk, tangkai bunganya merekah keluar. Satu tangkai bisa punya sekitar 10 malai, tiap malai tumbuh sampai 20 kuntum bunga, jadi satu tangkai Wijayakusuma itu bisa ratusan bunga. Diameter bunga sangat keci, cuma sekitar 2-4 milimeter, kalu sedang mekar , panjangnya sampai 5 nganti 6 milimeter, bentuknya mirip terompet , warna kelopak bunga hijau, mahkota putih, benang sari putih kekuningan.

Bunga Wijayakusuma beraroma harum, mekar pada siang hari, dan bisa bertahan satu hari, setelah itu layu terus kering. Setangkai bunga kalau mekar tidak berbarengan tetapi bertahap, ada yang bisa menjadi biji (antara 1 - 2).

Foto Bunga Wijaya Kusuma Putih

ANTHURIUM : TANAMAN PEMBAWA HOKI

ANTHURIUM : TANAMAN PEMBAWA HOKI
Lingkungan di Indonesia sudah tidak bersih, dalam artian sudah banyak terpengaruh polusi. Lingkup lingkungan yang paling kecil, yaitu lingkungan rumah, pun bisa ada polusi meski dalam skala kecil. Untuk mengantisipasinya, bisa dibuat taman di sekitar rumah. Taman yang dibuat tidak harus membutuhkan halaman rumah yang luas, lingkungan rumah yang kecil pun bisa dibuat taman. Taman yang dibuat dalam lingkungan rumah kecil bisa menggunakan pot. Tanaman yang bisa digunakan untuk ditanam dalam pot pun masih banyak ragamnya, salah satunya adalah ANTHURIUM

Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa. Tidak heran bila tanaman ini memiliki kesan mewah dan eksklusif. Di masa lalu, anthurium banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa. Konon, dipuja sebagai tanaman para raja. Selain itu, ada anggapan yang mengatakan bahwa tanaman ini membawa hoki atau keberuntungan.
Secara umum anthurium dibedakan menjadi dua yaitu jenis anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Anthurium daun memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hybrid maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong. 
Tanaman Anthurium berikut dipunyai Bp. Haji Muchammad Sidik. Beliau menjual beberapa koleksi anthurium berikut, seperti 
1. Anthurium Kol / Jaipong

Tinggi pohon : 70 cm


2. Anthurium Cobra
 
Tinggi pohon : 90 cm 
Jemani cobra dikenal karena karakternya sangat spektakuler, tulangannya jelas menonjol dan bentuk daunnya seperti kepala cobra yang sangat anggun. Bila diletakkan di ruang tamu dapat menambah kewibawaan ruangan dan sering pula mendatangkan hoki bagi pemiliknya. Manfaat lainnya adalah dapat menimbulkan ketenangan kesejukan kenyamanan sehingga kejenuhan kecapekan dapat terobati.
3. Anthurium Sisik Naga
Tinggi pohon : 100 cm